Pasar Beringharjo
Pasar Beringjarjo Yogyakarta |
Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama 'Beringharjo' yang diberikan oleh Hamengku Buwono IX artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo).
Sebelum masuk ke pasar, isilah perut dengan pecel yang menggugah selera. Ada campuran sayuran rebus, gorengan dan lontong yang disiram bumbu kacang, sungguh perpaduan rasa yang sangat nikmat. Anda juga dapat menikmati berbagai macam jajanan pasar, lupis, krasikan, bermacam-macam bakpia, macam-macam kue basah seperti hung kwe dan nagasari, serta ada pula ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang.
Hiruk pikuk di dalam Pasar Beringharjo |
Setelah menikmati makanan dan jajanan pasar di luar, kita lanjutkan penelusuran di Pasar Beringharjo. Masuk ke dalam pasar, di lantai dasar anda dapat menemukan ratusan penjual batik dan ribuan produk batik dalam bentuk bahan maupun sudah dalam bentuk siap pakai. Dari bahan katun hingga sutra, dari harga puluhan ribu hingga jutaan, semua tersedia di sini. Bagi Anda yang pandai menawar barang, jangan ragu untuk melakukannya. Asal Anda pandai menawar, banyak barang yang bisa didapatkan dengan harga miring. Selain batik, los pasar bagian barat menawarkan baju surjan, blangkon, maupun sarung tenun. Di sekitar eskalator pasar bagian barat ada pula sandal dan tas yang dijual dengan harga miring.
Naik ke lantai dua, Anda akan mencium bau jamu. Lantai 2 dari Pasar Beringharjo merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual antara lain kunyit asam, temulawak, jahe, kunir. Lanjut ke lantai tiga, anda dapat menemukan berbagai macam barang barang antik. Dari mesin ketik tua hingga helm tahun 60-an dapat anda temui di lantai ini. Selain itu ada pula barang- barang impor seperti tas dan sepatu bekas dengan kualitas yang masih baik namun harganya jauh lebih murah daripada harga aslinya.
Setelah selesai menjelajah isi Pasar Beringharjo, anda dapat menlanjutkan dengan berkeliling daerah sekitar pasar. Kawasan Lor Pasar ( sebelah utara pasar ) merupakan Kampung Pecinan. Anda dapat menemukan kaset-kaset oldies dari musisi tahun 50-an yang sudah jarang ditemui di tempat lain. Di sini terdapat juga kerajinan logam berupa patung Budha dalam berbagai posisi. Ada juga penjual uang lama dari berbagai negara. Menarik bukan?
Pasar Beringharjo resmi tutup pukul 17.00 WIB, namun anda masih tetap dapat menikmati berbagai jajanan dan kuliner di sekitaran pasar. Martabak asin dengan berbagai isinya, ataupun martabak terang bulan yang legit bercampur coklat dan kacang, serta klepon isi gula jawa yang lezat dapat anda temui setiap sorenya. Menjelang malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng khas Jojga.
Pastikan Pasar Beringharjo masuk dalam agenda kunjungan Anda saat berlibur akhir pekan di Yogyakarta.
Selamat berwisata...
View Peta Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta (data per 2006) in a larger map
Terimakasih telah membaca artikel kami, Pasar Beringharjo yang diterbitkan oleh Unknown. Jika anda senang dengan artikel ini silahkan untuk melakukan link back dengan memasang kode dibawah ini. Atau dengan membagikan ( merekomendasikan ) artikel ini melalui jejaring sosial. Copy Paste diijinkan dengan syarat memasang kode dibawah ini sebagai link back aktif. Saya akan melakukan DMCA Complaint jika anda melakukan copy paste tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku!
0 comments:
Silahkan tinggalkan komentar untuk memberikan respon. Sehubungan dengan kesibukan saya sehari-hari, mohon maaf apabila komentar dibalas dalam waktu lama atau tidak terbalas. Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel, komentar BERISI LINK ataupun yang tidak sesuai dengan Comment Policy akan langsung saya hapus. Terimakasih.
Post a Comment